Dalam kehidupan pasti ada yang namanya komunikasi. Begitu juga dalam organisasi. Jika tidak adanya komunikasi, maka tidak akan terjali hubungan yang baik antar anggota organisasi. Bahkan tidak tercapainya tujuan dari organisasi tersebut. berikut ini akan saya jabarkan gambaran umum mengenai komunikasi dan organisasi yang telah saya ambil dari beberapa sumber.
Secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis
ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu
usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia.
Dalam komunikasi, ada juga yang namanya komunikasi formal, informal ada juga nonformal.
Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang
bersifat resmi dan biasanya dilakukan di dalam lembaga
formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif. Suatu komunikasi juga dapat dikatakan
formal ketika komunikasi antara dua orang atau lebih
yang ada pada suatu organisasi dilakukan berdasarkan
prinsip - prinsip dan struktur organisasi .
Komunikasi informal adalah komunikasi antara
orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi
tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur
organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk
memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal ,
penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat
seperti isu , gossip , atau rumor .
Komunikasi non formal adalah proses komunikasi yang berada
di antara yang formal atau resmi dengan yang tidak
resmi atau informal . Komunikasi jenis ini biasanya
berupa komunikasi yang berhubungan dengan hubungan pribadi.
Dalam sebuah organisasi dan dalam proses komunikasi, juga terdapat pengawasan. Pengawasan tersebut berfungsi untuk menjaga keutuhan informasi yang disampaikan agar tidak terjadi selisih atau salah paham yang dapat menimbulkan masalah yang merugikan suatu organisasi bahkan perusahaan.
Pengawasan bisa didefinisikan sebagai suatu usaha sistematis oleh
manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja standar, rencana, atau
tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk menentukan apakah
kinerja sejalan dengan standar tersebut dan untuk mengambil tindakan
penyembuhan yang diperlukan untuk melihat bahwa sumber daya manusia
digunakan dengan seefektif dan seefisien mungkin didalam mencapai
tujuan.
TIPE-TIPE PENGAWASAN :
Donnelly, et al. (dalam Zuhad, 1996:302) mengelompokkan pengawasan menjadi 3 Tipe pengawasan yaitu :
1. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
Pengawasan yang terjadi sebelum kerja dilakukan. Pengawasan
Pendahuluan menghilangkan penyimpangan penting pada kerja yang
diinginkan yang dihasilkan sebelum penyimpangan tersebut terjadi.
Pengawasan Pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar
kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya
dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi-deviasi
pada kualitas serta kuantitas sumber-sumber daya yang digunakan pada
organisasi-organisasi. Sumber-sumber daya ini harus memenuhi
syarat-syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang
bersangkutan.
Dengan ini, manajemen menciptakan kebijaksanaan-kebijaksanaan,
prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang ditujukan pada hilangnya
perilaku yang menyebabkan hasil kerja yang tidak diinginkan di masa
depan. Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka
kebijaksanaan-¬kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman yang baik untuk
tindakan masa mendatang.
Pengawasan pendahuluan meliputi; Pengawasan pendahuluan sumber daya
manusia, Pengawasan pendahuluan bahan-bahan, Pengawasan pendahuluan
modal dan Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya financial.
2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan. Memonitor
pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran-sasaran telah
dicapai. Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para
supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
• Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode¬-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
• Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Pengawasan Feed Back yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah
dilaksakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak
sesuai dengan standar.
Pengawasan yang dipusatkan pada kinerja organisasional dimasa lalu.
Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau
operasi-operasi aktual. Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed
back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil
historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa
mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
• Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
• Pengawasan Kualitas (Quality Control)
• Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
- Perubahan dan pengembangan Organisasi.
Dalam sebuah organisasi pasti terjadi adanya perubahan dan pengembangan, baik itu dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor eksternal:
Perubahan
organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai
variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi, pasar,
dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan
karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah
beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang
baik sebagai karyawan maupun langgganan dalam tahun-tahun terakhir.
Berbagai kekuatan eksternal dari kemajuan teknologi sampai
kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan
organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metode operasinya.
Kekuatan-kekuatan perubahan eksternal, meliputi :
1. Kebudayaan
2. Pendidikan
3. Sosial
4. Politik
5. Ekonomi
6. Teknologi
Faktor Internal :
Kekuatan-kekuatan
pengubah internal merupakan hasil dari factor-faktor seperti tujuan,
strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta sikap dan
perilaku para karyawan. Sikap dan ketidak puasan karyawan seperti
ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan
berbagai perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek manajemen.
Kekuatan-kekuatan perubahan internal, meliputi :
- Kegiatan-kegiatan karyawan
- Tujuan organisasi
- Strategi dan kebijaksanaan
- Teknologi.
Pengembangan Organisasi
Pengembanganorganisasi
mempunyai dua arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi
dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik
manajemen. Pada
dasarnya pengembangan organisasi merupakan usaha yang dilakukan secara berencana,
terus menerus meliputi organisasi secara keseluruhan untuk meningkatkan
evektifitas dan kesehatan organisasi dengan menerapkan azas-azas dan praktek
yang dikenal dalam kegiatan organisasi.
Ciri-ciri
pengembangan organisasi, antara lain:
- merupakan usaha yang dilakukan secara
berencana.
- mencerminkan suatu proses yang
berlangsugn terus-menerus.
- berorientasi masalah organisasi yang
harus dipecahkan.
- merupakan usaha ke arah penyempurnaan
organisasi.
- merupakan tanggapan terhadap berbagai
perubahan yang terjadi diluar organisasi, dsb.
1.
Metode pengembangan Org:
a.Jaringan
manajerial
b.Latihan
kepekaan
c.Pembentukan
tim
d.Umpan
balik Survai
2.
Metode Pengembangan Keterampilan & Sikap
a.Latihan
ditempat kerja
b.Latihan
instruksi kerja
c.Latihan
diluar tempat kerja
d.Latihan
ditempat tiruan
Sumber:
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus