Rabu, 09 Mei 2012

Celana ketat, Modis tapi menyiksa diri

Berawal dari niat saya membeli celana dan kebetulan tidak ada yang cocok, jadi saya ingin menulis dan mencari tau tentang "Efek Memakai Pakaian Ketat". Saya adalah seorang wanita muslim. Wanita dalam islam sebenarnya memiliki aturan untuk pakaian. Tapi jujur saja, itu sangat sulit direalisasikan dalam kehidupan di jaman sekarang ini. Karena itu saya sangat bangga dengan Muslimah yang konsisten dengan Pakaian Kebanggaan umat muslim. Beberapa waktu lalu saya berniat ingin membeli sebuah celana untuk digunakan sehari-hari. Itung-itung buat ganti-ganti laah. Tapi dari toko ke toko yang saya datangi, saya sama sekali tidak menemukan celana yang cocok dengan kriteria yang saya inginkan. Celana jeans model standar, tidak pensil maupun skinny, warna hitam dan pas dengan ukuran pinggang dan kantong saya hahahhaa. Setelah mencoba dan mencoba, akhirnya saya mencoba sebuah celana dengan ukuran pinggang pas, warna hitam, standar, tapi agak tidak cocok dengan kantong saya. Tapi saya cobalaaah. Setelah saya coba, uuhhh paha saya kesempitan dan ibarat paru-paru, jadi kayak ga bisa nafas.
Kemudian saya bertanya pada yang jaga toko, "yang standar aja tapi ga nytreet di paha ga ada ya?" . Lalu mba-nya bilang "ngga ada mba, jarang sekarang yang kayak gitu. Kebanyakan yang ngepress body" Kemudian mata saya memandang mengelilingi toko tersebut yang emang bener sih, di manequinnya aja celananya ngepress semua. Saya sungguh tidak nyaman dengan celana yang saya coba tersebut. Tapi celana macam itu banyak yang jual, berarti banyak yang beli dan memakainya dong? Ko betah ya mereka 'menyiksa' tubuhnya sendiri dengan pakaian seperti itu?


Itu baru celana, sering kali saya melihat wanita yang berpakaian ketat daaaaann padahal dia juga bisa dikategorikan 'gemuk'. Bahkan saya sebagai wanita pun risih jika melihat seorang wanita lainnya berpakaian misal baju, yang ketat dan malah memperlihatkan lipatan pada tubuh/perutnya. Bagaimana dengan laki-laki?

Saya sudah pernah mendengar jika sebenarnya pakaian ketat, selain tidak enak dipandang juga bisa menyebabkan penyakit-penyakit tertentu. Dalam islam itu berarti Mendzolimi Diri Sendiri. Yang artinya menyiksa diri sendiri. Hal yang cuku tragis bukan?? Kita sebagai manusia sudah diberikan keindahan dan kesempurnaannya sendiri yang tak ada duanya, bahkan telah diatur demi kenyamanan kita. Tapi kenapa malah banyak yang merusak dirinya sendiri?



  • Meralgia paresthetica adalah kondisi penekanan saraf dari arah panggul hingga paha luar. Gejalanya, bisa menimbulkan kesemutan, mati rasa, dan panas seperti terbakar. Itu adalah akibat dari MENGGUNAKAN CELANA KETAT. Selain itu, risiko yang ditimbulkan juga anda akan merasakan nyeri saraf di kaki, ulu hati bahkan memperburuk hernia. Dan tanpa anda sadari, gaya atau cara anda berjalan pun akan berubah. Karena ada tekanan-tekanan pada saraf-saraf dikaki anda.
 

  • Tidak hanya celana, kemeja dan kaus ketat yang anda gunakan pun bisa merusak kesehatan anda.  Kemeja yang terlalu kecil dapat membatasi aliran darah ke otak melalui arteri karotis. Kondisi ini menyebabkan sakit kepala, pandangan kabur dan pusing, serta meningkatnya ketegangan di area punggung dan bahu. Selain itu, kerah yang sangat ketat dapat memberikan tekanan pada vena jugularis di area leher dan menekan bagian internal mata. Peningkatan tekanan adalah salah satu penyebab utama glaukoma.

  • Pernahkah anda merasakan nyeri pada jari-jari kaki anda terutama ibu jari atau jempol saat menggunakan sepatu yang ketat atau diikat terlalu kencang? Bisa jadi itu merupakan kelainan bentuk atau bunion sebagai akibat dari penggunaan sepatu ketat yang terlalu sering. Kaki di dalam sepatu juga membutuhkan ruang udara yang cukup untuk 'bernafas'. Jika tidak anda dapat dengan mudah mengalami infeksi jamur dan kutu air.
  • Tahukah anda? Bahkan pakaian dalam yang terlalu ketat sangat tidak bagus untuk kesehatan kita. Para ahli mengungkapkan bahwa penggunaan pakaian dalam yang ketat dapat memicu risiko radang kandung kemih (cystitis), infeksi jamur bahkan gangguan kesuburan (pada laki-laki). konsultan ginekolog dari St George’s University Hospital di London, seperti dikutip Dailymail, Sabtu, 21 April 2012 mengatakan bahwa "Menggunakan celana dalam yang ketat adalah kecerobohan fashion, karena bisa menyebabkan infeksi jamur yang jahat". Beliau juga memperingatkan celana ketat gaya apapun terutama yang terbuat dari bahan sintetis membuat udara sulit beredar sehingga memicu kelembaban dan kondisi kulit gatal serta infeksi jamur. Infeksi ini bisa membuat bakteri masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan peradangan di kandung kemih atau disebut dengan cystitis. Hal ini karena bakteri berkembang dalam lingkungan hangat dan lembab yang diciptakan oleh celana ketat. "Celana dalam yang terbuat dari bahan nilon dan sintetis sangat buruk untuk kesehatan, bahkan meski terbuat dari katun tapi jika digunakan terlalu ketat bisa menyebabkan masalah," ungkapnya. Dr Nargurd menuturkan perempuan dengan kadar estrogen rendah cenderung memiliki risiko infeksi yang sangat tinggi. Hal ini karena jaringan di daerah tersebut perlu estrogen normal untuk membuatnya tetap sehat dan terlindung dari bakteri. Sedangkan bagi laki-laki, jika celana dalam terlalu ketat bisa menyebabkan kemandulan dan kerusakan testis karena suhu di skrotum akan meningkat dan mempengaruhi produksi sperma. Hal yang sama juga berlaku dalam hal penggunaan bra yang bisa meningkatkan risiko nyeri atau sakit pada punggung dan juga bahu serta memicu masalah pernapasan, terutama jika memakai bra yang tidak tepat. "Jika ukuran bra yang digunakan tidak tepat maka berat payudara akan langsung berdampak pada bahu dan menyebar hingga ke punggung," ujar chiropractor, Rachael Lancaster dari Freedom Back Clinics di Leeds. Lancaster menuturkan bra yang terlalu ketat akan membuat tulang belakang tertarik keluar yang jika dikombinasikan dengan duduk selama berjam-jam bisa menyebabkan postur tubuh yang buruk.
    Untuk itu pastikan selalu menggunakan pakaian dengan ukuran yang pas dan jangan terlalu ketat agar tidak menimbulkan penyakit, meskipun jenis atau model seperti itu tengah menjadi tren.



    Apalah artinya sebuah mode atau tren jika hanya bisa menyakiti diri kita sendiri? Tak sayangkah anda dengan diri anda sendiri? Mulalilah untuk mencoba tidak terlalu sering menggunakan pakaian yang terlalu ketat agar tidak ada penyesalan nantinya.

    Save our life and self :)

    Artikel ini saya buat dengan menggunakan 2 sumber:

    Rabu, 02 Mei 2012

    Message For My Brother

    Aku harap kau mau membaca ini.. Aku mohon..

    Adikku, sekarang kau mulai tumbuh semakin besar. Kau semakin tau dan mengerti akan segala hal. Tapi mengertikah engkau apa yang selama ini selalu aku ucapkan?
    Aku tak bisa mengungkapkan semua ini padamu langsung. Karena aku tau, kau tidak akan pernah mau mendengarkan apa yang aku katakan. Mungkin kau tak pernah menganggapku ada dan penting. Aku takut tak bisa menahan emosi dan tangisku jika aku katakan semua ini dihadapanmu. Aku mungkin tak berguna bagimu. Mungkin kau tak menyayangiku, tapi aku yakin kau menyayangi ayah dan ibumu.
    Adikku, aku hanya ingin memberi tahumu tentang apa yang ayah dan ibumu rasakan. Mereka tak pernah membicarakan ini padamu. Tapi aku tau isi hati mereka. Kau tau? Ini berawal saat kau merengek minta dibelikan sepasang sepatu yang tak bisa kau tawar dengan sepatu lain. Hatiku teriris saat aku tau jika kau memaksa mereka untuk membelikan kau sepatu itu. Tidak aku tidak iri, bahkan berpikir untuk membeli sepatu yang seharga sepatumu saja pun aku tidak pernah.

    Saat itu, ayah dan ibumu memintaku untuk mengajarimu. Entahlah. Tapi aku yakin, aku diberikan tanggung jawab untuk mengajarimu tentang rasa bersyukur. Adikku, kau punya satu kakak dan satu adik yang harus ayahmu tanggung hidupnya. Bukan dirimu saja. Ayahmu bukanlah seseorang yang bisa membeli segalanya. Tahukah kau saat kau lulus sekolah dasar, ayah dan ibumu ingin sekali memasukkanmu ke tempat kamu bersekolah sekarang ini. Tapi, aku selalu memberi tahu mereka tentang resiko yang mungkin terjadi jika kau bersekolah disitu. Namun, mereka kekeh. Itu mereka lakukan demi membentuk akhlakmu agar lebih baik. Sadarkah kau jika terkadang kau selalu meminta sesuatu yang memang mereka masih mampu untuk membelinya, tapi jika saja kau mengerti dan sadar jika apa yang kau minta itu tidaklah terlalu menjadi prioritas, kita masih bisa untuk membeli kebutuhan yang lain. Tak iba kah kau mendengar rengekan adikmu setiap kali minta dibelikan mainan? Tak berpikir kah kau jika ayah dan ibu akan selalu berusaha memenuhi keinginan anaknya meskipun mereka sedang tak mampu untuk memberikan kalian yang lebih?

    Adikku, tidak kah kamu merasa kasihan pada ibumu yang harus mengerjakan tugas-tugasnya dirumah, mengantar dan menjemput adikmu dan kamu, memasak apa yang kalian mau, hingga saat Ia kelelahan dan hanya bisa terduduk sambil mengistirahatkan badan tapi kau dan adikmu terus merengek akan sesuatu. Tidak kah kau sadar jika ibumu membutuhkan bantuanmu? Bantuan apa?

    Adikku, aku, ayah dan ibu hanya meminta kamu lebih mengerti tentang keluarga kita. Membantu untuk tidak selalu merepotkan saja itu sudah lebih dari cukup. Jika kau mencoba untuk tidak selalu mengeluh kau akan meringankan beban mereka. Mungkin aku memang tidak lebih baik darimu. aku tidak selalu benar dibanding kamu. Tapi aku tau, apa yang mereka rasakan meski tidak mereka katakan.

    Jika saja aku sehat, aku akan senantiasa membantu mereka tanpa harus mengomelimu. Andai saja aku punya pekerjaan sekarang ini, akan kubelikan apa saja yang kau minta tanpa harus mendesak mereka. Adikku sayang, biaya hidup kita tidak murah. Sekolah, jajan, jika kau tau dan kau bandingkan dengan penghasilan ayahmu. Kau akan mengerti. Jika saja aku bisa membiayai kuliahku sendiri, namun apa dayaku? Ayahmu ingin aku kuliah, agar aku bisa punya kehidupan dan penghasilan yang lebih baik darinya. Sadarkah kau, itulah sebab ayah dan ibu selalu berusaha mencari penghasilan lain? Hanya untuk kita. Aku, kamu dan adik kecil kita. Aku sedih jika aku melihat ayah dan ibu kelelahan dalam pekerjaannya tapi aku tak bisa berbuat apa-apa karena aku sedang sakit. Aku sungguh menyesal tidak bisa menjaga kesehatanku. Hingga saat mereka membutuhkanku, aku justru hanya bisa merepotkan mereka dengan sakitku.

    Aku ingin sekali kita berbincang. Tapi aku takut, aku takut sakit hati atas semua bantahanmu terhadap omonganku. Aku tak tau harus bagaimana. Adikku sayang, bersyukurlah karena kamu masih bisa meminta dan dibelikan apa yang kau inginkan. Tapi sadarlah disaat kau meminta sesuatu, apakah ayah dan ibu sanggup memenuhinya? Adikku, kelak kau akan mengerti semua yang kurasakan saat ini. Aku tidak ingin memintamu menjadi dewasa lebih awal. Aku juga tidak ingin membuatmu seperti 'mereka' yang sering kau lihat ditelevisi. Aku pun tak mau mengganggu masamu sekarang ini. Masa dimana kamu akan tumbuh menjadi seorang remaja yang selalu ingin senang-senang. Aku pernah mengalami itu semua. Tapi saat ini aku sadar dan menyesal. Aku belum bisa memberikan apa-apa pada ayah dan ibu.

    Belajarlah dengan benar adikku sayang, agar saat kau melanjutkan sekolahmu nanti, kau bisa mengerti materi yang ada dalam pelajaran. Jagalah kesehatanmu, agar saat ayah dan ibu membutuhkanmu kau bisa membantu mereka tanpa harus merasa terpaksa dan sedih karena kau sakit-sakitan. Adikku, jangan seperti aku yang selalu menyesal dikemudian hari hingga tak tau apa yang harus aku lakukan.

    Kaulah harapan selanjutnya dari ayah dan ibu..
    Aku harap kau mengerti.. Karena ini aku tulis demi Ayah dan Ibu..

    Temui aku jika kau sudah membaca tulisanku ini. Aku harap kau mau..