Minggu, 17 Juni 2012

Beda Budaya Timur dan Barat


Indonesia  merupakan salah satu Negara Asia yang berada di bagian timur dunia. Budaya orang asia kerap kali disebut sebagai “Budaya Timur”. Lalu adakah “Budaya Barat?” Negara-negara yang berada di bagian barat dunia lah contohnya. Kemudian apa beda budaya timur dan barat tersebut?
Saya tertarik dengan cerita para ‘bule’ atau orang asing dari belahan bagian barat dunia yang berkunjung ke Indonesia misalnya. Mereka mengatakan bahwa masyarakat di Indonesia berbeda, mereka baik, ramah, sopan dan santun. Dan saya berpikir, apakan diluar sana tidak seramah orang Indonesia? Memangnya mereka tidak saling sapa jika berpapasan dijalan? Hemm entahlah, saya tidak pernah ke luar negeri. Bagi para turis asing, Indonesia itu bukan saja udaranya hangat, tapi jika perlakuan masyarakat terhadap dirinya pun hangat. Budaya Indonesia pun menarik untuk dipelajari.
Saya membaca beberapa artikel mengenai budaya timur dan barat. Dan saya menyimpulkan bahwa memang orang-orang timur berpaku pada aturan, hukum agama, keramahtamahan dan gotong royong. Sedang orang barat, lebih berpikir logis dan berdasarkan asas individualisme.
Banyak orang masih sering mempersoalkan perbedaan antara kebudayaan barat dan kebudayaan timur. Padahal konsep itu berasal dari orang Eropa Barat dalam zaman ketika mereka berexpansi menjelajahi dunia, menguasai wilayah luas di Afrika, Asia dan Oseania, dan memantapkan pemerintah-pemerintah jajahan mereka dimana-mana. Semua kebudayaan diluar kebudayaan mereka di Eropa Barat disebutnya kebudayaan Timur, dan sebagai lawannya kebudayaan mereka sendiri disebut kebudayaan Barat.
Orang-orang yang sering mendiskusikam kontras antara kedua konsep tersebut secara popular, biasanya menganggap bahwa kebudayaan Timur lebih mementingkan kehidupan kerohanian, mistik, pikiran preologis, keramahtamahan dan gotong royong. Sedangkan kebudayaan Barat lebih mementingkan kebendaan, pikiran logis, hubungan asas guna dan individualisme.
Kebudayaan Timur memahami kesadaran dengan pembinaan diri melalui berbagai macam latihan baik secara fisik maupun mental. Melalui berbagai latihan, para master spiritual yang memilik dasar kebudayaan timur akan terus berlatih. Dimana pada umumnya, semakin tinggi tingkat pencapaiannya, dirinya semakin menjauhkan diri dari kehidupan duniawi dan masyarakat.
Sedangkan kebudayaan Barat lebih sering membina kesadarannya dengan pemahaman secara ilmu pengetahuan dan filsafat. Dengan melakukan berbagai diskusi dan debat, mereka berusaha mengungkapkan makna dan arti yang sebenarnya dari kesadaran. Dan pada umumnya, semakin tinggi tingkat pencapaian spiritual yang memiliki dasar kebudayaan Barat, orang tersebut akan semakin banyak menarik orang untuk mengikuti jalannya.
Dalam kesehariannya, orang barat memang sudah dididik untuk mandiri dari kecil, tidak berketergantungan pada orang lain. Tidak melulu harus dicontoh kan ini-itu untuk melakukan sesuatu. Tetapi untuk melakukan sesuatu, mereka selalu berpikir apakah ini penting bagi dirinya? Tak seperti orang timur yang sangat loyal dalam mengerjakan sesuatu.
Sebagai contoh pertentangan dan perbedaan budaya barat dan timur adalah ketika seorang artis dan penyanyi terkenal yang dikecam melakukan konsernya di Indonesia dengan alasan moral dan budaya. Terlihat jelas bahwa memang budaya barat dan timur sangan kontras dan berbeda jauh. Mungkin itu adalah akibat dari didikan para orang terdahulu yang akhir menjadi warisan budaya dan sifat orang timur dan barat itu sendiri.
Namun sejauh apapun perbedaan budaya barat dan timur, merupakan suatu ciri suatu Negara dan masyarakatnya. Tak ayal dan tak bias dipungkiri meskipun berbeda budaya, toh satu sama lain masih saling mengagumi. Orang Barat mengagumi budaya orang timur dan orang Timur menginginkan budaya Barat. Karena perbedaan itu justru menyatukan umat manusia.
Perbedaan budaya yang ada seharusnya tidak menjadi kebencian atau pembedaan pada budaya lain, tapi jika kita mempelajari suatu budaya lain hendaknya kita mengambil apa-apa yang bisa dicontoh dari budaya tersebut dan yang bisa diaplikasikan dalam budaya kita.

sumber: