Judul Novel : U-TURN
Author : Nadya Prayudhi (@nadinsky)
Publisher : Plot Point Kreatif (@_PlotPoint)
Tebal : 233 Halaman
Harga : Rp 39000
Karin selalu takut mencintai dirinya. Hampir separuh
hidupnya ia mencari cinta dari orang lain. Baginya, itu jauh lebih mudah.
Namun, kini orang yang dia pikir akan jadi conya terakhirnya memutuskan untuk
pergi.
Kehilangan Bre memaksa Karin kembali beradu dengan luka-luka
hidupnya yang masih menganga. Dunianya kini jadi jungkir balik. Kini Karin
terpaksa melihat kembali ke titik-titik penting perjalanan hidupnya.
Kini hidupnya terhenti. Karin tahu dia tidak bisa lagi terus
berjalan. Dia harus berbalik.
--
“Hanya dengan melanjutkan
hidup kamu bisa menebus kesalahan masa lalu”
Bertahun-tahun Karin berusaha lari dari kenyataan masa
lalunya. Lari dari rasa bersalahnya. Karin hidup dalam depresi yang mengganggu
hidupnya. Mencoba untuk mencari kehidupan bahagia yang diidamkannya. Namun
sayang, harapan-harapan yang dibawanya hancur membuatnya kembali ke masa lalu
yang ingin dilupakannya.
Novel pertama karya Nadya Prayudhi ini menceritakan mengenai
hidup seorang perempuan yang ketergantungan pada obat-obatan untuk membuatnya
tenang. Berlatar tempat di Indonesia (Jakarta, Bogor dan Bali) dan Kuala Lumpur
(Malaysia) Karin mencoba menata masa depannya yang masih dihantui bayang masa
lalu. Karin menaruh harap besar pada Bre untuk membantunya keluar dari lubang
hitam yang mengurungnya. Namun seketika harapan itu hancur ketika Bre
memutuskan pergi dari Karin.
Mengambil sudut pandang orang ketiga diluar cerita, membuat
kita seperti melihat adegan demi adegan cerita tergambar nyata dihadapan
pembacanya. Awalnya saya kira novel ini sangat membosankan karena alur cerita
yang dibuat campuran dan agak lama menuju bagian konfliknya. Namun pada
akhirnya novel ini seperti memberikan pencerahan dan bisa memainkan emosi
pembacanya saat cerita demi cerita menyambung pada bagian masa lalu Karin.
Bahasa yang digunakan ringan dan mudah di mengerti, jadi takkan sulit untuk
orang awam memahami jalan ceritanya. Hanya saja, kurang jeda saat menceritakan
kejadian masa lalu, sehingga jika tidak benar-benar memahami akan agak
kesulitan membaca setiap penggalan ceritanya. Seperti tokoh Abi yang melulu
disebutkan ditengah-tengah cerita namun tak disebutkan dibagian introducenya.
Klimaks ceritanya cukup rumit dan membuat penasaran. Perasaan
saya cukup terbawa saat membacanya seperti Karin yang terombang-ambing hati dan
harapannya.
Jika cinta membuatmu
gila. Itu bukan cinta namanya. Pulanglah dan tunggu dia kembali padamu. Namun
jika dia tidak kembali, itu berarti ada orang lain diluar sana yang lebih baik
bagimu.
Saat ini ia sedang
mencarimu, agar ia bisa mencintaimu sesuai takdirnya. Berikanlah cintamu
padanya.
U-Turn tidak menceritakan bagaimana kita memulai sesuatu
yang baru dengan orang baru. Lebih banyak mengajarkan untuk menerima dan
menyelesaikan masa lalu untuk memulai masa depan. Memaafkan dan tidak lari dari
masalah adalah hal terbaik dalam hidup. Karena sepahit apapun masa lalu itu,
akan tetap ada meski kita pergi sejauh apapun. Cerita yang sungguh menarik dan
mengesankan, karena tidak seperti novel kebanyakan yang menemukan kebahagiaan
baru dengan segala yang baru.
Mestinya kutahu bahwa
masa lalu yang kelam hanya bisa terang kembali jika kita membuatnya terang. Dengan
berani menghadapi segala yang menghalang di depan mata. Dengan berusaha
memperbaiki segala yang salah sebisa kita.
- U Turn -